mutiara kata hati

Hatiku terkadang merasa
hampa.
Sakit karena kehilangan.
Hancur karna tak bisa
memiliki.
Dan remuk kaerna semua mimpi yang kini
menjadi gulita
dalam nyata kehidupanku.
Untuk apa bersama jatuh
semakin dalam
ke jurang hati yang tak berujung.
Nyatanya, hanya aku yang
sampai
pada dasar hati.
Dia telah memiliki satu cahaya
yang menari di depan matanya. Menemaninya walau tak sampai
mengeluarkannya.
Ya,
mengeluarkannya dari penjara
cinta
yang semakin sempit dan hampa.
Hingga membuat hati teremas
sedemikian hebat.
Aku tahu cinta itu bukan
milikku,
aku tahu aku harus melepasnya.
Namun mengapa aku dan dia
lebih suka saling memiliki
cinta,
walau hati sangat tesiksa?!
Oh, Tuhan aku lelah..

Aku di sini sendiri....
Berjuang mempertahankan,
di kala semua tangan
menentang.
Sungguh
langkahku kini tak ada pada tanah lembab bumi Ilahi.
Tetapi telah beranjak perlahan
ke angkasa,
menelusuri jejak jalan-jalan
yang ingin kulalui.
Mungkin ragaku memang tak di sana,
tapi jiwaku ada.
Ya,
jiwaku ada untuk membelaimu
dan menemukan
keberadaanmu. Tuhan....
aku ingin bertanya,
Berhakkah aku untuk bahagia?
Berhakkah aku untuk mencinta
dan dicinta?
Dan berhakkah aku menentukan jalanku sendiri?
Tuhan....
Aku adalah pengendali
kehidupanku,
aku berhak menentukan
pilihanku. Aku berhak memilih pada
persimpangan besar
ataupun kecil
yang tengah aku hadapi.
Karena akulah yang
bertanggung jawab pada kehidupan yang aku
jalani.
Bukan mereka!
Dan Tuhan....
Sesunguhnya Engkau berada
pada persangkaan hamba-Mu. Aku percaya akan hal itu.
Aku percaya Kau akan
menepati janji-MU,
yang tertulis dalam kitab-MU.
Maka Tuhan...
Izinkanlah aku untuk berbaik sangka pada-MU.
Bahwa Engkau,
akan mengabulkan doaku.
Selalu.
Karena ku tahu,
Engkau akan mengabulkan doa hamba-MU yang lemah,
yang sendirian dalam
pengharapannya,
yang tiada dukungan kecuali
dari Engkau,
wahai Dzat Yang Maha Mengabulkan Doa

Tidak ada komentar:

Daftar Blog Saya