Rabu, 16 Maret 2011

cntanya adlah chaya yg slalu menerangi hidupku

Hati yang tercerahkan oleh
cahaya Cinta, lebih berharga
daripada semua kilau permata
di dunia. Tak ada penyembuh
yang lebih baik daripada
kehadiran orang yang dikasihi bila seorang pecinta
sakit . Dan Tak seorang pun
dapat mempercayai suatu
perlindungan, betapa pun
besarnya, kecuali perlindungan
yang diberikan oleh Cinta. Semua ‘ kekuatan ajaib ” -ada dan tercipta karena dorongan
Cinta.
Betapa seorang induk ayam
akan
bertarung mati-matian dengan
musang demi mempertahankan kelangsungan hidup anaknya.
Betapa ruang waktupun takluk
dalam genggaman cinta,
pernahkah kau rasakan ketika
kekasih berada disisi?. Satu
hari berpisah dalam Cinta sama dengan seribu tahun, dan
seribu tahun bersama Kekasih
terasa hanya sehari. Perjalanan
ribuan kaki terasa hanya
beberapa kaki, dan beberapa
kaki terasa ribuan kaki tanpa kehadiran- Nya.. Dalam
kesadaran Cinta. bentuk Cinta
yang paling hakiki adalah Cinta
kepada-Nya sebagai bentuk
total penyerahan diri terhadap
Sang Penggenggam Hidup, sedang cinta pada insan dan
alam semesta menciptakan
keadaan surgawi- apabila
berlandaskan Cinta ; menjadi
kabut duniawi bila menjelma
hasrat nafsu. Aku tak pernah tahu seberapa kerasnya hati
ini, apakah sekeras baja? … .bila ya,maka aku akan mengharap
api cinta melelehkannya hingga
ku dapat membentuk dan
menjadikannya kembali dingin.
Bila hatiku selembut lilin yang
mudah meleleh ketika tersentuh api maka kuyakin dengan sumbu
yang ideal,maka kudapat
mempertahankan nyalanya
hingga habis terbakar…… Ataukah hatiku seperti kertas? Menyala
dengan cepat lalu menjadi asap
sekejap. Dalam keheningan ini,
kuingin kau tahu bahwa Cinta-
Nya pada kita laksana bara api
yang saling terkait , yang terangnya adalah cahaya atas
cahaya. Bila api cinta ini
menyala, maka Sang Terkasih
akan menerangi jalan dan
kegelapanpun lenyap.
Mungkinkah kita dapat mempertahankan api cinta kita,
untuk tetap menyatu dalam
cahaya keterpisahan-Nya?… . Kala jiwa terbangun dalam
keterjagaan malam, Pernahkah
jiwa bertanya : “Mengapa tiba- tiba hati ini selembut kapas?!”, … .”Sihir macam apakah yang melemahkan kemudaan dari
bahu dan mematahkannya
hingga hancur berkeping-
keping?!”… Tolaklah kenyataan ini, maka retaklah cermin itu,
bukankah merupakan kesia-
siaan belaka, seumpama wajah
rupawan berkaca pada cermin
yang retak ?. Dan Bagiku jiwa
yg resah… . dapatkah jiwa memandang diri sebelum
memandang orang lain?!… ..dan dapatkah kau bangkit dari
kematianmu sebelum kau
menuju pada kematian yang
sesungguhnya?!”… ... Rahasia setiap pencapaian dalam setiap
agama dan mistisme adalah
Cinta. Konon tanpa Cinta sang
pencari akan menghabiskan
waktu bertahun-tahun dalam
jalur ini, dan akan selalu gagal untuk memusatkan pikiran
mereka pada satu kesadaran.
Laksana “mata ketiga”, pesan telepati yg disampaikan kepada
kekasih menghadirkan bunga-
bunga Imajinasi, pikiran, mimpi
dan visi seorang pecinta,
semuanya mengungkapkan
segala sesuatu tentang Dia yang dicintainya. Tetapi cinta
memaksa pecinta, menahan visi
tentang kekasihnya di depan
pandangan-Nya yang tertutup
oleh pandangannya. Cintanya
sendiri adalah Cermin pemantul bagi bayang yg bercerita
tentang diri, ,orang lain serta
lingkungan yang dikasihinya.
Dan aku menyadari tiada daya
yang lebih besar daripada
Cinta. Semua kekuatan muncul ketika cinta bangkit di dalam
hati.
Andai mereka tahu bahwa
rahasia semua itu berada di
dalam Cinta!

Tidak ada komentar:

Daftar Blog Saya